BEDEBAR

Info Unik dan Fakta Unik

LightBlog

Breaking

Rabu, 20 Juli 2016

Osedax, Cacing Zombie Pemakan Tulang Ikan Paus

Ikan Paus, siapa yang tidak tahu. Mamalia yang hidup di laut ini ternyata juga memiliki masalah dengan parasit,  terutama cacing.

Nama cacing yang menjadi parasit bagi ikan paus ini adalah osedax, cacing ini mempunyai julukan cacing zombie. Julukan yang memberi kesan gelap dan mengerikan. Seperti dilansir nationalgeographic, osedax mendekam didalam tulang paus yang sudah membusuk di dasar laut. Cacing ini ditemukan perdana di California, AS pada tahun 2002.


Dari hasil penelitian, untuk menembus kerasnya tulang paus guna mendapatkan nutrisi minyak di dalamnya, osedax diketahui mengeluarkan asam. Bukan hanya paus, asam yang dikeluarkan osedax juga untuk menembus tulang makhluk vertebrae besar lainya.


Guna mengetahui kehidupan reproduksi cacing zombie ini, peneliti asal Jepang Norio Miyamoto melakukan penelusuran terhadap cacing osedax. Norio Miyamoto memulai penelusuranya dengan mencari tulang paus di lepas pantai tanjung Noma, Jepang.


Setelah mendapatkan tulang paus tersebut, Norio kemudian memasukkan tulang itu ke petri berisi larva osedax Japonicus dari jenis kelamin jantan dan betina. Enam pekan setelah betinanya pindah mendiami tulang paus, ternyata si betina mulai mengeluarkan telur yang dibuahi pejantanya.


Hasil penelitian juga menemukan bahwa ukuran cacing oedax betina jauh lebih besar dibanding pejantanya. Bahkan sebegitu besarnya, si betina bisa menampung 50 hingga 100 pejantan di dalam tubuhnya. Hal ini dikarenakan pejantan memiliki fungsi hanya sebagai penghasil sperma.


Mengapa cacing osedax betina harus repot membawa cacing jantan? Hasil Penelusuran, ini diperkirakan karena tulang paus sebagai sumber makanan sulit ditemukan. Dengan demikian, menemukan pasangan kawin (pejantan) juga sulit makanya si betina membawa cacing jantan kemana saja.


Penelitian Norio juga menunjukkan bahwa cacing ini sangat tangguh bahkan sudah teruji secara lahir. Bahwa larva yang baru lahir bisa bertahan sepuluh hari di air tanpa makanan. Larva kecil ini membiarkan dirinya hanyut terbawa arus hingga menemukan bangkai yang tepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar