7 makhluk mitologis dari Indonesia. Seringkali kita mendengarkan kisah legenda yang diceritakan
turun-temurun oleh nenek moyang. Dalam kisah tersebut terselip makhluk mitos atau makhluk mitologis yang hidup dalam cerita rakyat tersebut. Sosok naga, pegasus atau unicorn
merupakan makhluk mitologi yang paling terkenal di dunia. Budaya Indonesia juga
mengenal yang namanya makhluk mitologi. Keragaman dan kekentalan budaya tradisional
di dalamnya membuat tanah air memiliki beberapa makhluk mitologi. Seperti
apakah makhluk-makhluk mitologi tersebut. Inilah 7 makhluk mitologi Indonesia
versi bedebar.
1. Cindaku (Jambi)
Cindaku merupakan makhluk mitologi yang
terdapat pada kisah legenda dari Jambi, Sumatra Selatan. Cindaku merupakan sebuah
perwujudan manusia harimau, ia digambarkan sebagai sosok manusia yang bisa
berubah wujud menjadi sosok manusia dan setengah harimau. Menurut legenda
Cindaku merupakan sebuah ilmu batin yang dipercaya sebagai warisan dari nenek
moyang masyarakat Kerinci. Konon mereka yang memiliki kemampuan spiritual untuk bisa berubah menjadi manusia harimau hanyalah mereka yang memiliki darah murni dan
memiliki bakat spiritual. Namun mereka hanya bisa berubah jika berada di tanah
kelahiranya sendiri dan ketika dadanya bersentuhan dengan tanah. Bagi warga
Kerinci, legenda ini bukanlah ilmu hitam yang digunakan untuk mempertahankan
diri. Mereka percaya Cindaku merupakan ilmu yang diturunkan untuk menjaga batas
hidup antara manusia dan harimau. Mereka bisa berubah menjadi manusia harimau
jika ada orang yang melanggar perjanjian
antara manusia dan harimau.
2. Lembuswana (Kutai)
Lembuswana merupakan hewan mitologis rakyat
Kutai yang hidup sejak zaman kerajaan Kutai. Lembuswana menjadi lambang kerajaan
Kutai hingga kesultanan Kartanegara. Hewan yang memiliki semboyan tapak leman ganggayaksa ini merupakan
hewan yang disucikan karena merupakan hewan tunggangan bataraguru dalam
memberikan petuah dan petunjuk. Lembuswana dicirikan bermahkota, berkepala
singa, berbelalai gajah, bersayap garuda dan bersisik ikan. Lembuswana juga
dianggap penguasa sungai Mahakam yang tinggal dan bernaung di dasar sungai. Penduduk setempat mempercayai bahwa makhluk ini adalah kendaraan
spiritual dari raja Mulawarman, raja Kutai pada jaman kerajaan Hindu. Kini
Lembuswana menjadi simbol kota Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
3. Warak Ngendog (Semarang)
Hewan mitologi ini digambarkan sebagai simbol
pemersatu tiga etnis mayoritas yang ada di Semarang. Bagian-bagian tubuhnya
tediri dari naga yang identik dengan China, buraq dari Arab dan kambing dari Jawa.
Hewan bernama Warak Ngendog ini biasa dijadikan maskot dalam festival Dugderan yang dilaksanakan beberapa hari
sebelum bulan puasa. Diperkirakan binatang ini mulai dikenal masyarakat mulai
akhir abad 19. Warak ngendog memiliki makna filosofi yang selalu relevan
sebagai pedoman hidup manusia pada zaman apapun. Kata warak berasal dari bahasa Arab yang berarti suci, sedangan kata ngendog atau telur disimbulkan sebagai
hasil pahala dari seseorang setelah menjalani proses suci berpuasa. Hewan ini
merupakan simbol nafsu manusia, badanya bersisik, mulutnya menganga dan
bertaring serta berwajah seram, menggambarkan nafsu yang harus dikalahkan
dengan puasa.
4. Ahool (Gunung Salak)
Ahool adalah monster terbang yang berbentuk
kelelawar raksasa. Beberapa pendapat mengatakan bahwa makhluk ini sejenis
Petrosaurus atau sejenis primata terbang. Seperti halnya monster misterius
lainya, belum ada ilmuwan yang mencoba membuktikan keberadaan sosok ini.
Menurut kabar Ahool menempati area hutan tropis di Jawa. Wujudnya dgambarkan
mempunyai kepala seperti monyet, mata besar hitam, cakar yang besar dilengan,
serta tubuhnya dipenuhi bulu abu-abu gelap. Konon bentangan lebar sayap Ahool
mencapai 3 meter. Ahool pertama kali dilihat oleh Dr. Ernest Bartels yang pada saat itu sedang menyusuri Gunung Salak. Pada 1925 Dr. Ernest Bartels sedang menjelajahi air terjun di lereng
gunung Salak, saat itu kelelawar raksasa menukik terbang di atas kepalanya.
5. Garuda
Garuda adalah makhluk mitologi terkuat asli
Indonesia. Selain merupakan makhluk mitos, Garuda juga merupakan lambang negara
Indonesia. Garuda merupakan tokoh dalam mitologi Hindu, Budha dan Mesir kuno.
Garuda digambarkan bertubuh emas , bersayap merah dan berwajah putih. Paruh dan
sayapnya seperti elang tetapi tubuhnya mirip manusia. Ukuranya sangat besar
hingga dapat menghalangi matahari. Ia juga dianggap sebagai raja para burung.
Yang menarik, di Jepang garuda juga dikenal sebagai Karura, makhluk ini memiliki tubuh manusia dan kepala seekor elang.
Konon makhluk ini dibawa ke Jepang untuk penyebaran agama Budha.
6. Ebu Gogo (Kepulauan Flores)
Ebu Gogo adalah sekelompok makhluk mirip
manusia yang muncul dalam mitologi orang-orang pulau Flores. Dalam bahasa
Flores ebu berarti nenek dan Gogo berarti dia yang memakan segalanya. Di pulau
Flores beredar cerita tentang sosok aneh yang memiliki tinggi kurang dari satu
meter dengan kepala sebesar buah jeruk dan berbulu lebar di sekujur tubuhnya.
Ebu gogo dapat dikenali dengan cara berjalanya yang kikuk dan telinganya yang
menjulur. Ebu gogo juga dikenal sebagai sosok yang mencuri makanan penduduk
dengan sembunyi-sembunyi, ia juga dikabarkan menculik anak-anak. Karena itulah
Ebu Gogo diyakini telah punah karena diburu oleh penduduk Flores. Para ahli
masih memperdebatkan apakah Ebu Gogo adalah manusia atau makhluk Criptozologi.
7. Orang Bati (Pulau Seram, Maluku)
Orang Bati adalah makhluk legenda yang ada di
Pulau Seram Maluku. Hewan ini memiliki tubuh seperti manusia namun bersayap
seperti kelelawar. Di ceritakan bahwa Orang Bati tinggal di Gunung Kairatu dan
suka menculik anak kecil untuk di santap. Catatan sejarah dari misionaris Kristen
yang mengunjungi pulau ini abad 15 hingga 16 menceritakan bagaimana monster
bersayap menteror dan menyerang kota. Konon Orang Bati tinggal pada siang hari
di Gunung Kairatu, yaitu sebuah gunung berapi yang telah mati dengan jaringan
goa yang amat dalam. Orang Bati memilik kulit merah, bersayap hitam, berekor panjang
dan ditutupi bulu hitam yang tebal. Sebagian orang berkisah Orang Bati datang
dengan teriakanya seperti makhluk purba Pterosaurus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar