Ilustrasi Ahool |
Ahool adalah monster terbang yang berbentuk kelelawar
raksasa yang kabarnya mendiami gunung salak. Monster yang satu ini sangat susah
didokumentasikan dan hanya sedikit informasi yang didapat mengenai keberadaan monster ini,
apalagi sampai saat ini belum ada bukti-bukti meyakinkan yang bisa diteliti
untuk membuktikan keberadaanya.
Menurut kabar yang beredar di masyarakat. Ahool menempati
area hutan tropis yang tersebar di Pulau Jawa. Wujudnya digambarkan mempunyai
kepala mirip kera, mata besar hitam, cakar besar di lengan, tubuhnya dipenuhi
bulu abu-abu hitam dan mempunyai sayap panjang dengan bentangan mencapai 3
meter.
Mungkinkah Ahool menjadi salah satu peninggalan prasejarah
yang masih hidup di bumi? atau makhluk ini hanya akan menjadi misteri selamanya,
seperti halnya lochnes yang melegenda. Seperti Lochnes, Ahool juga masuk jajaran salah satu
binatang kryptid terkenal asli Indonesia. Kemisteriusan Ahool sudah diakui dan
tersebar di seluruh dunia.
Kryptid atau cryptozoologi adalah makhluk yang konon ada dan
pernah dilihat orang, namun makhluk-makhluk yang masuk kategori kryptid ini
sangat misterius, karena tidak diketahui pasti oleh konsekuensi ilmiah dan
sulit dipercaya karena tidak ada bukti objektif walau ada saksi mata.
Keberadaan makhluk kryptid biasanya ada berdasarkan para saksi mata yang mengaku
melihat langsung suatu makhluk lalu menceritakan pengalaman mereka ke masyarakat.
Jadilah cerita dari mulut ke mulut ini menyebar kemana-ana bahkan sampai ke
seluruh penjara dunia. Termasuk Ahool ini yang diyakini memang ada keberadaanya oleh
beberapa saksi mata.
Menurut laporan Loren Coleman dan Jerome Clark, seorang
reporter BBC news yang sedang meliput dokumentasi alam di Indonesia. Ahool
pertama kali dilihat oleh Dr. Ernest Bartels, seorang peneliti dan ahli ilmu
burung, kejadian ini terjadi pada tahun 1925 silam. Ketika itu Dr. Ernest
sedang menjajaki sebuah air terjun di salah satu lereng gunung Salak, Jawa
Barat. Secara tidak sengaja ia melihat seekor kelelawar raksasa yang tidak
dikenalnya sedang terbang tepat di atas kepalanya.
Dr. ernest Bartels |
Dua tahun kemudian di tahun 1927 Dr. Ernest ditemui sosok
Ahool lagi. Ketika itu Ernest sedang berbaring di tempat tidur dalam pondoknya
di sekitar sungai TjidJendol, Jawa Barat. Dia mendengar suara aneh yang belum
pernah ia dengar sebelumnya tepat diatas pondoknya. Suara tersebut terdengar
seperti suara tangisan yang jelas dan terdengar mengucapkan “uhuuuuul..!.
Kemudian Dr. Ernest keluar dari gubuk dengan membawa obor.
Ketika sang dokter sudah diluar, makhluk yang berteriak itu sudah tidak
terlihat diatas gubuknya, melainkah sudah berpindah. Ia kemudian berlari ke
arah suara itu berasal namun tak kunjung menemukannya. Kurang dari 20 detik kemudian, ia mendengar suara itu lagi,
suara teriakan yang belum pernah ia dengar sebelumnya, “ahuuull ...ahuuu
...ahuull”.
Kemudian ia menoleh ke arah hilir sungai dan melihat dengan jelas
sosok kelelawar raksasa yang pernah ia temui dua tahun yang lalu. Ernest
menganggap bahwa makhluk itu bukanlah kelelawar karena kelelawar tidak bersuara
seperti itu. Ia menganggap mungkin sejenis burung, burung hantu yang sangat
besar.
Salah satu pendukung keberadaan makhluk ini adalah ahli
cryptozoologi bernama Ivan T. Sanderson yang mengatakan bahwa makhluk ini
sejenis pterosaurus yang beradaptasi. Bulu lebat ditubuhnya tumbuh bertujuan
untuk mengurangi panas yang diterima di lingkungans sekitar makhluk ini
tinggal. Sanderson tertarik dengan keberadaan Ahool ini dikarenakan ia juga
pernah melihat makhluk raksasa menyerupai kelelawar di gunung Assumbo, Kamerun,
Afrika, yang oleh masyarakat setempat dinamai Kongamato. Sebagian peneliti juga
mengatakan kalau Ahool adalah sisa Pterosaurus yang beradaptasi.
Pterosaurus |
Mayoritas peneliti setuju, bahwa bagaimanapun juga Ahool
mungkin adalah kelelawar raksasa yang belum diketahui atau tidak dikenal. Namun
mereka masih mencari tahu jenis makhluk yang diaporkan itu memiliki fitur wajah
primata (kera), sebagai bukti bahwa hal itu melawan teori jenis reptil terbang.
Sebuah teori kurang populer yang juga didasarkan pada fitur
wajah yang pernah dilaporkan, bahwa bisa jadi Ahool adalah primata terbang
pertama di dunia. Namun apapun teori yang ada, kefaktaan makhluk ini belum bisa
diterima oleh emua orang. Mungkin hanya masalah waktu saja hingga para ilmuwan
yang tertarik dengan keberadaan makhluk ini benar-benar mencari keberadaanya
sampai ketemu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar